Dr. M Amin Sunarhadi selaku pembimbing diapit Tim Geovetsuko, yaitu Nur Aisyah dan Hario Utomo, sebagai Juara Harapan II Lomba Karya Tulis Ilmiah GEOSAC 2020 (Sumber: Eksklusif)
Tim Geovetsuko dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah GEOSAC 2020: Nur Aisyah dan Hario Utomo mengapit Pembimbing Dr. M Amin Sunarhadi (Sumber Foto: Eksklusif)

Mengawali Tahun 2020, Tim Geovetsuko yang kali ini terdiri dari David Hario Utomo dan Nur Aisyah, menjadi salah satu juara Lomba Karya Tulis Ilmiah dalam ajang ASEAN Geography Smart Competition 2020. Setelah menempuh tahap-tahap penilaian dimulai dari penyaringan abstrak untuk memperoleh tiket 100 besar. Selanjutnya, mengikuti penjurian untuk full paper untuk mendapatkankan finalis 10 besar. Akhirnya pada 13 Februari 2020, Tim Geosetsuko yang merupakan satu-satunya finalis dari perguruan tinggi swasta ini, mendapatkan tempat Juara Harapan II atau 5 besar terbaik.

Judul karya tulis ilmiah yang diangkat adalah Peran Teknologi Geospasial untuk Pembelajaran Sistem Informasi Geografis dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Spasial Mahasiswa Pendidikan Geografi S1. Karya ini mengungkap kasus di tiga perguruan tinggi di Solo Raya berkenaan kemampuan berpikir spasial mahasiswanya. Kerja keras harus dilakukan tim yang duduk di Semester III ini, mengingat materi karya tulis yang disajikan memerlukan penguasaan konsep dan pemahaman yang belum diperoleh di bangku semester I hingga III, misalnya metodologi penelitian dan Sistem Informasi Geografis (SIG), . Dorongan semangat dan arahan dari pembimbing Tim Geovetsuko, yaitu Dr. M Amin Sunarhadi, membuat daya juang tim ini membara sehingga mampu berjajar dengan rekan-rekan mahasiswa dari kampus besar Indonesia, yaitu Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Padang (UNP), dan Universitas Brawijaya (UB) menyingkirkan wakil dari kampus lainnya se-Indonesia.

Karya tulis ilmiah yang diangkat Tim Geovetsuko dalam ajang ini mampu mencuri perhatian dewan juri dan hadirin yang mengikuti presentasi mereka. Tim Geovetsuko menunjukkan bahwa kemampuan berpikir spasial penting bagi bekal mahasiswa dalam mengoptimalkan pelestarian lingkungan. Dalam pembentukan kemampuan berpikir spasial, mata kuliah Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan mata kuliah yang paling berkaitan dengan kemampuan berpikir spasial. Temuan dalam naskah ini adalah, kemampuan berpikir spasial tidak tergantung kemutakhiran teknologi, justru yang penting adalah kualitas pembelajaran yang tergantung pada kurikulum dan perangkatnya. Rekomendasi yang diberikan adalah melengkapi pembelajaran SIG dengan perangkat pembelajaran kemampuan berpikir spasial yang salahsatunya mengacu pada buku karya berjudul Perangkat Pembelajaran karya M Amin Sunarhadi, Sugeng Utaya, I Komang Astina, dan Budijanto.

Geovetsuko Awali 2020 dengan Juara GEOSAC

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *