Hari pertama di Tahun 2020, Republik ini dihadapkan dengan gejala alam yang mengakibatkan banjir di Jakarta dan sekitarnya. Akibat tebal hujan yang diatas biasanya, yaitu mencapai 377 mm dibanding tebal hujan yang biasanya 100 mm saat deras, melanda Jakarta dan sekitarnya.
Geovetsuko (Program Studi pendidikan Geografi Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo) sebelumnya telah mengembangkan prototype (purwarupa) Informasi Spasial untuk Bencana Banjir di Baleendah Bandung. Berkaitan kejadian banjir di Jakarta dan sekitarnya, Tim Geovetsuko mengembangkan aplikasi untuk perluasan pengelolaan informasi geospasial bencana, yaitu LAPOR BENCANA. Perluasan ini memungkinan penggunaan aplikasi di seluruh Indonesia maupun secara khusus Jakarta dan sekitarnya. Hssilnya menampilkan peta kondisi banjir di Jakarta sebagaimana gambar di atas.
Pada aplikasi yang dikembangkan oelh Dr. Muhammad Amin Sunarhadi ini, setiap titik yang ditampilkan disertai label kedalaman air yang dilaporkan. Apabila diperlukan data lebih detil, tanda titik merah yang ditampilkan dapat diklik sehingga menampilkan informasi lainnya. Sumber data berasal dari berbagai sumber, yaitu Sitrep BNPB, BPBD DKI Jakarta, MDMC Indonesia, dan Petabencana.id. Aplikasi ini diharapkan akan dapat dipergunakan untuk meningkatkan pengelolaan bencana di Indonesia.
Aplikasi ini merupakan produk kolaborasi dosen yang melibatkan mahasiswa, yaitu David Hario Utomo (Semester 3), Nur Aisyah (Semester 3), dan Febbiana Dewi (Semester 1). Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan platform dari ArcGIS Online. Lisensi ArcGIS yang dipergunakan Geovetsuko merupakan bentuk dukungan ESRI Indonesia dalam pengembangan informasi geospasial di Indonesia, salah satunya melalui Program Studi Pendidikan Geografi Univet Bantara Sukoharjo.
Mantap, semoga pendidikan geografi Univet Bantarabsemakin maju