Yogyakarta atau banyak orang sering menyebutnya dengan kata Jogja adalah salah satu daerah istimewa di Indonesia. Kota Yogyakarta sangat terkenal sebagai kota budaya, kota wisata dan kota pelajar.
Dinamakan Daerah Istimewa karena bentuk pemerintahan yang berada di daerah tersebut sedikit berbeda dengan yang ada di pusat. Kita semua sudah tahu bahwa di Jogja masih terdapat kerajaan yang sekarang dipimpin oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X. Tetapi dengan adanya kerajaan tersebut tidak serta merta menjadikan Jogja menjadi negara sendiri, namun atas kerendahan hati para pendahulu memilih untuk bergabung dengan Negara Kesatuan republik Indonesia. Sebagai bentuk apresiasi atas jasa-jasa jogja pada awal-awal masa kemerdekaan Indonesia maka oleh pemerintah Indonesia jogja dijadikan Daerah Istimewa.
Ternyata keistimewaan Jogja tidak hanya berhenti pada bentuk pemerintahan daerah maupun budayanya. Secara geologis dan geomorfologis Yogyakarta juga istimewa. Mengapa istimewa?. Karena Jogja merupakan salah satu laboratorium alam yang lengkap dimana kita bisa menemukan benbagai macam fenomena geologi dan geomorfologi dimasa lalu yang dapat kita jadikan pelajaran untuk memahami proses-proses yang terjadi saat ini.
Di jogja kita dapat menemukan bentuk lahan karst, bentuk lahan aeolian, bentuk lahan marin, bentuk lahan vulkanik, dan-lain-lain. untuk itu kami dari mahasiswa pendidikan geografi FKIP Univet Sukoharjo mengadakan studi ekskursi ke Yogyakarta untuk mata Kuliah Geologi dan Geomorfologi.
Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa Geografi semester 1 dan 3. Kegiatan ini secara khusus dimaksudkan untuk membuka wawasan mahasiswa tentang pengetahuan di luar kelas. Jogja menjadi tujuan karena ada berbagai fenomena geologi dan geomorfologi yang bisa menambah pengetahuan dan memperluas wawasan.
Pada studi ekskursi yang dilaksanakan pada sabtu tanggal 3 November 2018 kemarin kita mengunjungi gumuk pasir (sand dune), pantai parangkusumo, pantai parangtritis, mata air panas parang wedang dan kompleks pegunungan karst.
Perjalanan kami menuju kota Yogyakarta kami awali pukul 06.30 WIB dengan menggunakan bis kampus. Suasana pagi membuat kami bisa menikmati pemandangan indah disepanjang perjalanan.
Tempat pertama yang kita kunjungi saat studi ekskursi adalah gumuk pasir. Kami sampai di sana pukul 10.00 WIB. Gumuk pasir merupakan sesuatu fenomena alam yang unik dan khas karena jarang terjadi dan hanya ada beberapa di dunia. Gumuk pasir dalam istilah asing disebut sand dune. Gumuk pasir terjadi karena ada proses pengendapan meterial pasir halus dari pantai yang terbawa oleh angin ke daratan. Untuk gumuk pasir parang tritis materialnya secara dominan berasal dari gunung api merapi yang di bawa oleh air sungai opak ke muaranya.Bentuk Sand dune bermacam-macam antara lain bentuk melintang (transverse), bulan sabit (barchan), parabola (parabolic) dan memanjang (logitudinal dune). Di gumuk pasir banyak terdapat vegetasi gamal yang sengaja ditanam oleh penduduk sebagai upaya mengatasi kegersangan daerah itu. Akan tetapi faktanya justru tanaman itu menghambat perkembangan gumuk pasir. Gumuk pair berada pada titik S 08000’37.1” dan E 110018’28.3” .
Setelah gumuk pasir perjalanan selanjutnya dilanjutkan ke pegunungan karst kami tiba di pegunungan kars pukul 11.00 WIB. Di pegunungan kars kita dijelaskan oleh bagaimana terbentuknya pegunungan kars. Pegunungan karst terbentuk karena proses pengangkatan wilayah laut di pesisir selatan jawa akibat gerak lempeng tektonik. Sebagai bukti adanya laut yang terangkat disana kita dapat menemukan fosil sisa-sisa terumbu karang dan fosil binatang laut yang sudah membatu. Pada batuan kars banyak terdapat lobang yang disebut dengan lubang lapies, yaitu suatu lobang batuan yang terbentuk karena adanya pelarutan material kapur oleh tenaga air. Di lokasi kunjungan juga terdapat telaga yang digunakan untuk menampung air yang mana telaga itu terjadi karena adanya proses karstifikasi tingkat lanjut. Tanah di daerah karst sangat tipis tidak sampai setengah meter. Wilayah yang kita kunjungi termasuk dalam wilayah karst wonosari.
Setelah dari pegunungan karst kami melanjutkan ke tujuan selanjutnya yaitu pantai parangkusumo yaitu di kompleks instrusi batuan beku . Karena waktu menunjukkan pukul 12.00 WIB kami istirahat sebentar , sholat dan makan siang di joglo parangkusumo. Setelah selesai istirahat kami melanjutkan kegiatan. Kegiatan kami mengamati batuan beku intrusi. Instrusi batuan beku terjadi karena magma menerobos batuan yang lemah kemudian karena sesuatu hal magma itu membeku. Instrusi batuan beku disana terdapat 2 bagian. Bagian pertama yang terlihat besar dan yang satunya terlihat lebih kecil. Kedua batuan tersebuat sebenarnya menyatu dibagian bawah namun terlihat terpisah karena tertutup tanah pada sebagian tempat. Secara budaya kini batu itu dikramatkan karena adanya mitos-mitos yang diciptakan dalam sejarah kebudayan amsyarakat jawa. Setelah mengamati batuan itu kami berfoto bersama di samping batuan dan setelah itu kami melajutkan ke tempat wisata berikutnya .
Setelah melihat batuan intrusi, kami mengunjungi mata air parang wedang yang lokasiya tidak jauh dari kompleks batuan intrusi tadi. Mata air parang wedang merupakan bagian dari aktifitas vulkanik di masa lampau. Mata air parang wedang adalah sumber mata airpanas yang masih asli dan bersuhu sekitar 400C-430C. Pemandian mata air panas parang wedang terjadi di wilayah patahan dimana dimana lokasi patahan itu dekat dengan dapur magma yang mempengaruhi mata air yang keluar pada daerah patahan itu. Mata air parang wedang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit kulit seperti gatal-gatal dan berkhasiat untuk menyembuhkan rasa pegal-pegal setelah beraktivitas seharian. Kami tiba di sana pukul 14.00 WIB dan kami hanya sebentar di objek wisata parang wedang karena kami harus melanjutkan perjalanan ke pantai parangtritis.
Selanjutnya kami menuju pantai parangtritis yang jaraknya kurang lebih 10 menit dari objek mata air panas parang wedang. Kami tiba di parangtritis sekitar pukul 14.35 WIB. Pantai parangtritis adalah pantai yang paling populer di Yigyakarta yang terletak di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta . Saat tiba di parangtritis kami hanya dijelaskan sedikit tentang tebing yang ada di pinggir pantai. Tidak lupa kami mengabadikan momen bersama. Pantai parangtritis adalah tujuan ekskursi terakhir dan saat itu kami dijelaskan proses proses yang terjadi di wilayah pantai termasuk geomorfologi tebing yang ada di sebelah timur pantai parangtritis.
Di pantai parangtritis kami diberikan waktu untuk menikmati suasana pantai. Secara umum kami sangat menikmati keindahan pantai dan juga mendapatkan ilmu banyak tentang geologi dan geomorfologi. Setelah kami selesai menikmati suasana pantai di sore hari kami berkemas untuk melanjutkan perjalanan pulang.
Ini merupakan studi ekskursi pertama saya dan teman-teman semester 1 dan 3. Banyak pengalaman dan wawasan yang kami dapat saat di lapangan terutama tentang proses-proses alam dan dampak yang ditimbulkannya.
Tak terasa waktu menunjukkan sekitar pukul pukul 16.30 WIB dan saatnya kami untuk pulang. Berat rasanya mengkahiri studi ekskursi karena kami harus berpisah dan besoknya harus menjalani rutinitas kuliah seperti biasa. Romombongan bis melaju ke kampus dengan kecepatan sedang dan sebagian kami asik mengobrol dan sebagian lain tidur karena lelah. Di tengah perjalanan kami berpisah dengan pak dosen yang memang beliau tinggal di jogja jadi beliau tidak ikut membersamai sampai ke kampus. Kira-kira pukul 19.30 WIB kami tiba di kampus dan segera turun dari bus untuk melanjutkan perjalanan ke tempat tinggal masing-masing.
*Reportase studi ekskursi di tulis oleh Mavida Dewi dan diedit seperlunya oleh tim admin.